TEMPO.CO, Bekasi
- Penganan tradisional lontong isi oncom pedas merupakan hidangan
paling laris selama Ramadan di Bekasi. Kebanyakan warga Kota Bekasi,
saat berbuka puasa tak luput dari menu yang satu ini. Lontong ini
dimakan dengan sambal kacang.
Tak heran jika hampir semua
pedagang takjil di wilayah pinggiran Jakarta itu menjual lontong isi
oncom pedas. Seperti di pasar takjil yang buka sekali setahun setiap
Ramadan di kawasan tandon air Perumnas I, Kota Bekasi. Makanan yang
dibungkus daun pisang itu selalu kita jumpai di atas meja pedagang.
Salah
seorang pedagang takjil, Ambar Suprihatin, menjelaskan di antara
makanan yang ia jual, paling banyak adalah lontong isi oncom. "Soalnya
paling diminati," kata dia kepada
Tempo, Rabu, 3 Agustus 2011.
Lontong
isi oncom pedas memang menggugah selera setelah seharian menahan lapar
dan dahaga. Saat menggigitnya, minyak tumisan oncom berwarna kemerahan
menetes. Pedasnya berasa di lidah.
Oncom ditumis dengan aneka
rempah, seperti merica, cabai rawit, batang daun bawang, bawang putih,
kemangi, kaldu ayam bubuk, santan, dan minyak. Oncom yang sudah matang
dimasukkan ke dalam gulungan nasi yang sudah matang, dibungkus daun
pisang, lalu direbus.
Ambar mengaku membuat lontong isi oncom
setiap malam. Jumlahnya bisa dua panci besar untuk dijual pada keesokan
harinya. Untuk bumbunya, ia menumbuk sendiri kacang yang sudah digoreng
kemudian dicampur merica dan cabai rawit. Saat hendak disajikan, bumbu
yang telah ditumbuk halus diberi air panas secukupnya.
Salah
seorang pembeli, Dieni Pamadi, warga Bekasi Utara, menjelaskan bahwa
lontong isi oncom pedas ini seperti sudah menjadi makanan wajib saat
berbuka puasa. Saban Ramadan, dia selalu membeli lontong isi oncom untuk
keluarganya. "Selalu ada di rumah saat buka puasa," katanya. Urusan
minuman, paling pas memadukan rasa pedas lontong isi oncom ini dengan es
doger.
Bahan dan bumbu lontong isi oncom:Bahan
nasi: sekitar 250 gram beras, 500 ml santan dari 1/4 butir kelapa, 1
lembar daun salam, 1/2 sendok teh garam, dan daun pisang untuk
pembungkus.
Bahan isi: 150 gram oncom dibakar, 8 buah cabai rawit
merah utuh, 5 siung bawang merah diiris halus, 3 siung bawang putih
diiris halus, satu batang daun bawang diiris halus, 5 tangkai kemangi,
3/4 sendok teh garam, 1/4 sendok teh merica bubuk, 1/2 sendok teh gula
pasir, 1/4 sendok teh kaldu ayam bubuk, 200 ml santan dari 1/4 butir
kelapa, dan 2 sendok makan minyak untuk menumis.
Cara mengolah:Isi:
Panaskan minyak, tumis bawang merah, dan bawang putih sampai harum.
Kemudian masukkan oncom, aduk hingga rata, tuang santan sambil diaduk
sampai mendidih. Masukkan garam, merica bubuk, gula pasir, kaldu ayam
bubuk. Masak sampai matang dan meresap. Lalu tambahkan daun bawang dan
kemangi, aduk rata, angkat, dan sisihkan.
Bahan nasi: Rebus
santan, daun salam, dan garam sambil diaduk sampai mendidih. Masukkan
beras sambil diaduk sampai meresap. Kemudian ambil 2 lembar daun pisang,
ambil sedikit nasi aron sambil dipipihkan, sendokkan bahan isi,
selipkan cabai rawit, tutup kembali dengan nasi, lalu bungkus daun
pisang dan ikat. Rebus selama 3 jam di atas api sedang sampai matang,
sajikan.
www.tempo.co
10 Makanan Yang Bisa
Dijumpai Selama Puasa Ramadhan
Diterbitkan Pada August 7, 2012
Selama bulan puasa Ramadhan ini biasa banyak kita jumpai para pedagang
menjual berbagai jenis makan untuk berbuka puasa yang dapat kita jumpai
dipingir pingir jalan banyak makanan kahas indonesia yang dapat kamu
jumpai di sanah salah satunya adalah makanan berikut ini yang bisa kamu
temuka hanya di bulan puasa saja kamu mau tahu makanan apa aja itu
simak 10 Makanan Khas Indonesia Yang Ada Selama Bulan Puasa Ramadhan
berikut ini seperti dikutip dari memobee.com.
1. Kicak, Yogyakarta
Di kota keraton Yogyakarta, ada salah satu makanan yang sangat khas dan
cukup populer di bulan Ramadhan. Ia adalah Kicak. Makanan khas ini hanya
bisa dijumpai saat bulan puasa tiba. Biasanya menu makanan ini banyak
dijajakan di daerah Kauman yang merupakan asal muasal makanan ini
dibuat.
Makanan Kicak menggunakan bahan dasar beras ketan. Ketan yang sudah
ditanak kemudian dihaluskan sehingga mirip dengan jadah atau gemblong.
Kemudian dicampur kelapa parut dan potongan buah nangka sebagai
pelengkapnya. Rasa manis dan aroma wangi nangka membuat penganan ini
makin enak. Apalagi penyajiannya dibungkus dengan daun pisang.
Konon Kicak mulai diperkenalkan pada pasar sore pertamakali digelar di
Kauman yaitu pada tahun 1970an. Jika Kicak saat ini dibuat menggunakan
ketan, maka di jaman dahulu, Kicak dibuat dari singkong yang diparut
yang dimasak dan dicampur dengan bahan-bahan lain.
2. Es Kopi Luwak, Lampung Barat
Lampung Barat memang dikenal sebagai daerah penghasil kopi Luwat paling
bermutu, makanya tidak heran jika kopi ini menjadi minuman favorit
masyarakatnya. Di bulan Ramadhan ini, es kopi luwak menjadi menjadi
minuman khas yang disajikan saat berbuka puasa saat bulan Ramadhan.
Mereka meyakini, meminum es kopi luwak dapat mengembalikan stamina
setelah melakukan ibadah puasa. Apalagi jika ditambahkan madu, rasa yang
dihasilkan pun dijamin akan lebih nikmat.
3. Mie Glosor, Bogor
Bukan laksa, toge goreng, atau asinan yang menjadi menu khas berbuka
puasa di Bogor. Bagi daerah yang bertajuk kota hujan itu, ada satu
panganan khas Ramadhan yang cukup populer di kalangan warganya, yakni
mie glosor.
Dalam bahasa Sunda, mie glosor artinya mudah ditelan. Sebab, mie
berwarna kuning cerah itu memiliki tekstur kenyal yang memang mudah
untuk tertelan. Meski populer di Bogor, mie tersebut aslinya berasal
dari Sukabumi.
Biasanya saat Ramadhan tiba, para pedagang mie glosor bakal kebanjiran
pelanggan menjelang berbuka puasa yang memang menjadi salah satu menu
favorit untuk berbuka.
4. Pakat, Tapanuli
Masyarakat Tapanuli punya makanan khas untuk berbuka puasa yang jarang
ditemui dibulan – bulan lainnya. Makanan ini terbuat dari rotan yang
disebut sebagai pakat. Pakat itulah makanan khas yang hanya dapat Anda
jumpai di kota Medan selama bulan Ramadhan.
Makanan ini berasal dari rotan. Namun tentu saja bukan rotan yang biasa
Anda lihat untuk membuat anyaman, karena rotan yang digunakan di sini
adalah rota yang berusia muda. Untuk membuat pakat terbilang sederhana,
rotan – rotan muda yang telah dipotong – potong ukuran 1 centimeter
dibakar diatas tungku selama sekitar 1 jam. Setelah dipastikan masak,
rotan muda dikupas dan diambil bagian dalamnya berwarna putih. Daging
rotan kemudian dipotong – potong berukuran 5 centimeter. Untuk menambah
kenikmatan, rotan muda kemudian dibubuhi dengan santan.
Untuk menikmati makanan ini Anda tidak bisa mendapatkannya di sembarang
tempat, Pakat biasanya hanya dujumpai di Jalan Letda Sujono Medan dengan
harga Rp 8 hingga 10 ribu.
5. Ketan Bintul, Serang
Ketan bintul merupakan makanan khas Ramadhan dari Kota Serang, Banten.
Ketan bintul ini berbahan baku nasi ketan yang dihaluskan, yang
disajikan bersama sepotong daging sapi berikut gulainya. Konon,
kehadiran ketan bintul sebagai menu Ramadhan ini sudah dimulai sejak 15
abad yang lalu, dan dahulu kentan bintul ini menjadi makanan kesukaan
para raja Banten.
Konon menurut cerita dari orang-orang tua terdahulu, ketan bintul
merupakan makanan kegemaran Sultan Maulana Hasanuddin, seorang pangeran
yang menjadi panutan masyarakat kerajaan Banten pada waktu itu.
Padahal makanan ini diketahui adalah makanan khas rakyat biasa. Karena
seorang Sultan memiliki budi pekerti yang tinggi dan selalu menjadi
contoh ahlak dan prilakunya dimata rakyatnya, maka sejak rakyat
mengetahui seorang Sultan juga menyukai ketan bintul, maka sejak itulah
mulai menjadi budaya, bila seseorang berbuka puasa dengan ketan bintul
maka seakan-akan menghargai dan menghormati Sultan.
Karena makanan rakyat, ketan Bintul dijual dengan harya yang sangat
ekonomis. Cukup dengan uang Rp 500, Anda sudah bisa mencicipi tiga
potong ketan bintul. Murah bukan?!
6. Bongko Kopyor, Gresik
Hidangan ini menjadi hidangan khas yang disajikan saat berbuka. Bangka
Kopyor, demikian nama hidangan tersebut, meruapakan kepanjangan dari
bubur nangka dan kelapa kopyor. Menu kuliner spesial ini dibuat
menggunakan bahan baku tepung terigu, buah kelapa, pisang, nangka,
santan kelapa, dan roti tawar.
Selain rasanya yang lezat, hidangan yang di bungkus daun pisang ini
dipercaya berkhasiat memulihkan stamina tubuh, setelah seharian menahan
diri dari lapar dan dahaga karena rasanya manis, legit dan segar.
Bongko Kopyor hingga kini masih menjadi menu spesial yang biasanya hanya
ada di bulan Ramadhan. Khususnya bagi mereka yang tinggal di daerah
Manyar atau wilayah pesisir pantai. Harga yang dipatok untuk makanan ini
juga bervariasi, mulai dari Rp 3000 hingga Rp 5000. Hmm, masih cukup
terjangkau.
7. Sate Susu, Denpasar, Bali
Bergeser ke Indonesia bagian tengah, tepatnya ke kota Denpasar, Bali,
kita akan berjumpa dengan sate susu yang merupakan makanan khas bulan
Ramadhan di sana. Sate susu ini memang terdengar agak nyeleneh, tapi
sesungguhnya sate susu yang terbuat dari payudara sapi ini dipercaya
punya khasiat untuk menambah stamina, seperti minum susu. Untuk menambah
kenikmatannya, sate susu akan dihidangkan bersama sambal plecing.
Untuk mendapatkan satu porsi sate putting susu, Anda harus merogoh kocek
Rp 10 ribu untuk 10 tusuknya yang ukurannya lumayan besar-besar. Sate
ini dipercaya juga dapat memberi tenaga yang cukup bagi yang mengonsumsi
sehingga cocok disantap saat bedug magrib alias buka puasa
8. Sotong Pangkong, Pontianak
Selama Ramadhan, warga Pontianak, Kalimantan Barat selalu menyediakan
Sotong Pangkong sebagai salah satu menu untuk berbuka puasa. Sotong
Pangkong adalah menu olahan cumi kering yang dibakar. Uniknya lagi,
setelah dibakar cumi atau sotong tadi dipukul-pukul dengan palu. Sotong
Pangkong punya rasa yang gurih.
Biasanya panganan ini banyak dijajakan di sepanjang Jalan Merdeka.
Peminatnya pun sangat banyak karena harganya cukup terjangkau.
Satu porsi sotong pangkong dihargai antara 4 hingga 15 ribu rupiah.
Sotong pangkong akan terasa nikmat bila dimakan dengan saos cabe dan
cuka sehingga rasanya lengkap dari manis, asin, gurih dan pedas.
9. Gulai Siput, Tanjungpinang
Gulai siput ini merupakan makanan khas Tanjungpinang, Kepuluan Riau yang
hanya bisa dijumpai di bulan Ramadhan. Menu yang dihidangkan sebagai
lauk saat berbuka puasa ini banyak digemari oleh masyarakat setempat
karena rasanya yang gurih dan lezat. Selain itu, biantang ini juga mudah
ditemukan di sepanjang pesisir pantai.
Makanan ini banyak digemari masyarakat lokal karena rasanya yang enak.
Tak cuma enak, harganya pun terjangkau. Cukup dengan merogoh kocek Rp
5.000, Anda telah dapat menikmati seporsi gulai siput khas Tanjungpinang
yang lezat
10. Gulai Kakuwah, Mokumo, Bengkulu
Jika sebelumnya soal makanan berbuka, di Kabupaten Mukomuko, Provinsi
Bengkulu, ada makanan yang khas dihidangkan saat sahur. Hidangan
tersebut dinamakan Gulai kakuwah. Gulai ini dibuat menggunakan berbagai
jenis ikan laut maupun ikan air tawar. Demikian yang dilansir Antara,
Senin (23/07/2013).
Sesuai dengan namanya, gulai kakuwah dimasak memakai kuah, namun kuahnya
tidak terlalu banyak kuahnya dan tidak terlalu kering, alias sedang.
Meski khas, namun tidak semua warga bisa memasak panganan ini. Pasalnya
untuk membuatnya butuh biaya yang tidak sedikit karena ikan yang
digunakan tidak sembarangan tetapi menengah keatas seperti tenggiri,
gemolo, dan ikan kurau.
Sumber :
http://palingseru.com/11964/10-makanan-yang-bisa-dijumpai-selama-puasa-ramadhanCopyright © Palingseru.com
10 Makanan Yang Bisa
Dijumpai Selama Puasa Ramadhan
Diterbitkan Pada August 7, 2012
Selama bulan puasa Ramadhan ini biasa banyak kita jumpai para pedagang
menjual berbagai jenis makan untuk berbuka puasa yang dapat kita jumpai
dipingir pingir jalan banyak makanan kahas indonesia yang dapat kamu
jumpai di sanah salah satunya adalah makanan berikut ini yang bisa kamu
temuka hanya di bulan puasa saja kamu mau tahu makanan apa aja itu
simak 10 Makanan Khas Indonesia Yang Ada Selama Bulan Puasa Ramadhan
berikut ini seperti dikutip dari memobee.com.
1. Kicak, Yogyakarta
Di kota keraton Yogyakarta, ada salah satu makanan yang sangat khas dan
cukup populer di bulan Ramadhan. Ia adalah Kicak. Makanan khas ini hanya
bisa dijumpai saat bulan puasa tiba. Biasanya menu makanan ini banyak
dijajakan di daerah Kauman yang merupakan asal muasal makanan ini
dibuat.
Makanan Kicak menggunakan bahan dasar beras ketan. Ketan yang sudah
ditanak kemudian dihaluskan sehingga mirip dengan jadah atau gemblong.
Kemudian dicampur kelapa parut dan potongan buah nangka sebagai
pelengkapnya. Rasa manis dan aroma wangi nangka membuat penganan ini
makin enak. Apalagi penyajiannya dibungkus dengan daun pisang.
Konon Kicak mulai diperkenalkan pada pasar sore pertamakali digelar di
Kauman yaitu pada tahun 1970an. Jika Kicak saat ini dibuat menggunakan
ketan, maka di jaman dahulu, Kicak dibuat dari singkong yang diparut
yang dimasak dan dicampur dengan bahan-bahan lain.
2. Es Kopi Luwak, Lampung Barat
Lampung Barat memang dikenal sebagai daerah penghasil kopi Luwat paling
bermutu, makanya tidak heran jika kopi ini menjadi minuman favorit
masyarakatnya. Di bulan Ramadhan ini, es kopi luwak menjadi menjadi
minuman khas yang disajikan saat berbuka puasa saat bulan Ramadhan.
Mereka meyakini, meminum es kopi luwak dapat mengembalikan stamina
setelah melakukan ibadah puasa. Apalagi jika ditambahkan madu, rasa yang
dihasilkan pun dijamin akan lebih nikmat.
3. Mie Glosor, Bogor
Bukan laksa, toge goreng, atau asinan yang menjadi menu khas berbuka
puasa di Bogor. Bagi daerah yang bertajuk kota hujan itu, ada satu
panganan khas Ramadhan yang cukup populer di kalangan warganya, yakni
mie glosor.
Dalam bahasa Sunda, mie glosor artinya mudah ditelan. Sebab, mie
berwarna kuning cerah itu memiliki tekstur kenyal yang memang mudah
untuk tertelan. Meski populer di Bogor, mie tersebut aslinya berasal
dari Sukabumi.
Biasanya saat Ramadhan tiba, para pedagang mie glosor bakal kebanjiran
pelanggan menjelang berbuka puasa yang memang menjadi salah satu menu
favorit untuk berbuka.
4. Pakat, Tapanuli
Masyarakat Tapanuli punya makanan khas untuk berbuka puasa yang jarang
ditemui dibulan – bulan lainnya. Makanan ini terbuat dari rotan yang
disebut sebagai pakat. Pakat itulah makanan khas yang hanya dapat Anda
jumpai di kota Medan selama bulan Ramadhan.
Makanan ini berasal dari rotan. Namun tentu saja bukan rotan yang biasa
Anda lihat untuk membuat anyaman, karena rotan yang digunakan di sini
adalah rota yang berusia muda. Untuk membuat pakat terbilang sederhana,
rotan – rotan muda yang telah dipotong – potong ukuran 1 centimeter
dibakar diatas tungku selama sekitar 1 jam. Setelah dipastikan masak,
rotan muda dikupas dan diambil bagian dalamnya berwarna putih. Daging
rotan kemudian dipotong – potong berukuran 5 centimeter. Untuk menambah
kenikmatan, rotan muda kemudian dibubuhi dengan santan.
Untuk menikmati makanan ini Anda tidak bisa mendapatkannya di sembarang
tempat, Pakat biasanya hanya dujumpai di Jalan Letda Sujono Medan dengan
harga Rp 8 hingga 10 ribu.
5. Ketan Bintul, Serang
Ketan bintul merupakan makanan khas Ramadhan dari Kota Serang, Banten.
Ketan bintul ini berbahan baku nasi ketan yang dihaluskan, yang
disajikan bersama sepotong daging sapi berikut gulainya. Konon,
kehadiran ketan bintul sebagai menu Ramadhan ini sudah dimulai sejak 15
abad yang lalu, dan dahulu kentan bintul ini menjadi makanan kesukaan
para raja Banten.
Konon menurut cerita dari orang-orang tua terdahulu, ketan bintul
merupakan makanan kegemaran Sultan Maulana Hasanuddin, seorang pangeran
yang menjadi panutan masyarakat kerajaan Banten pada waktu itu.
Padahal makanan ini diketahui adalah makanan khas rakyat biasa. Karena
seorang Sultan memiliki budi pekerti yang tinggi dan selalu menjadi
contoh ahlak dan prilakunya dimata rakyatnya, maka sejak rakyat
mengetahui seorang Sultan juga menyukai ketan bintul, maka sejak itulah
mulai menjadi budaya, bila seseorang berbuka puasa dengan ketan bintul
maka seakan-akan menghargai dan menghormati Sultan.
Karena makanan rakyat, ketan Bintul dijual dengan harya yang sangat
ekonomis. Cukup dengan uang Rp 500, Anda sudah bisa mencicipi tiga
potong ketan bintul. Murah bukan?!
6. Bongko Kopyor, Gresik
Hidangan ini menjadi hidangan khas yang disajikan saat berbuka. Bangka
Kopyor, demikian nama hidangan tersebut, meruapakan kepanjangan dari
bubur nangka dan kelapa kopyor. Menu kuliner spesial ini dibuat
menggunakan bahan baku tepung terigu, buah kelapa, pisang, nangka,
santan kelapa, dan roti tawar.
Selain rasanya yang lezat, hidangan yang di bungkus daun pisang ini
dipercaya berkhasiat memulihkan stamina tubuh, setelah seharian menahan
diri dari lapar dan dahaga karena rasanya manis, legit dan segar.
Bongko Kopyor hingga kini masih menjadi menu spesial yang biasanya hanya
ada di bulan Ramadhan. Khususnya bagi mereka yang tinggal di daerah
Manyar atau wilayah pesisir pantai. Harga yang dipatok untuk makanan ini
juga bervariasi, mulai dari Rp 3000 hingga Rp 5000. Hmm, masih cukup
terjangkau.
7. Sate Susu, Denpasar, Bali
Bergeser ke Indonesia bagian tengah, tepatnya ke kota Denpasar, Bali,
kita akan berjumpa dengan sate susu yang merupakan makanan khas bulan
Ramadhan di sana. Sate susu ini memang terdengar agak nyeleneh, tapi
sesungguhnya sate susu yang terbuat dari payudara sapi ini dipercaya
punya khasiat untuk menambah stamina, seperti minum susu. Untuk menambah
kenikmatannya, sate susu akan dihidangkan bersama sambal plecing.
Untuk mendapatkan satu porsi sate putting susu, Anda harus merogoh kocek
Rp 10 ribu untuk 10 tusuknya yang ukurannya lumayan besar-besar. Sate
ini dipercaya juga dapat memberi tenaga yang cukup bagi yang mengonsumsi
sehingga cocok disantap saat bedug magrib alias buka puasa
8. Sotong Pangkong, Pontianak
Selama Ramadhan, warga Pontianak, Kalimantan Barat selalu menyediakan
Sotong Pangkong sebagai salah satu menu untuk berbuka puasa. Sotong
Pangkong adalah menu olahan cumi kering yang dibakar. Uniknya lagi,
setelah dibakar cumi atau sotong tadi dipukul-pukul dengan palu. Sotong
Pangkong punya rasa yang gurih.
Biasanya panganan ini banyak dijajakan di sepanjang Jalan Merdeka.
Peminatnya pun sangat banyak karena harganya cukup terjangkau.
Satu porsi sotong pangkong dihargai antara 4 hingga 15 ribu rupiah.
Sotong pangkong akan terasa nikmat bila dimakan dengan saos cabe dan
cuka sehingga rasanya lengkap dari manis, asin, gurih dan pedas.
9. Gulai Siput, Tanjungpinang
Gulai siput ini merupakan makanan khas Tanjungpinang, Kepuluan Riau yang
hanya bisa dijumpai di bulan Ramadhan. Menu yang dihidangkan sebagai
lauk saat berbuka puasa ini banyak digemari oleh masyarakat setempat
karena rasanya yang gurih dan lezat. Selain itu, biantang ini juga mudah
ditemukan di sepanjang pesisir pantai.
Makanan ini banyak digemari masyarakat lokal karena rasanya yang enak.
Tak cuma enak, harganya pun terjangkau. Cukup dengan merogoh kocek Rp
5.000, Anda telah dapat menikmati seporsi gulai siput khas Tanjungpinang
yang lezat
10. Gulai Kakuwah, Mokumo, Bengkulu
Jika sebelumnya soal makanan berbuka, di Kabupaten Mukomuko, Provinsi
Bengkulu, ada makanan yang khas dihidangkan saat sahur. Hidangan
tersebut dinamakan Gulai kakuwah. Gulai ini dibuat menggunakan berbagai
jenis ikan laut maupun ikan air tawar. Demikian yang dilansir Antara,
Senin (23/07/2013).
Sesuai dengan namanya, gulai kakuwah dimasak memakai kuah, namun kuahnya
tidak terlalu banyak kuahnya dan tidak terlalu kering, alias sedang.
Meski khas, namun tidak semua warga bisa memasak panganan ini. Pasalnya
untuk membuatnya butuh biaya yang tidak sedikit karena ikan yang
digunakan tidak sembarangan tetapi menengah keatas seperti tenggiri,
gemolo, dan ikan kurau.
Sumber :
http://palingseru.com/11964/10-makanan-yang-bisa-dijumpai-selama-puasa-ramadhanCopyright © Palingseru.com
10 Makanan Yang Bisa
Dijumpai Selama Puasa Ramadhan
Diterbitkan Pada August 7, 2012
Selama bulan puasa Ramadhan ini biasa banyak kita jumpai para pedagang
menjual berbagai jenis makan untuk berbuka puasa yang dapat kita jumpai
dipingir pingir jalan banyak makanan kahas indonesia yang dapat kamu
jumpai di sanah salah satunya adalah makanan berikut ini yang bisa kamu
temuka hanya di bulan puasa saja kamu mau tahu makanan apa aja itu
simak 10 Makanan Khas Indonesia Yang Ada Selama Bulan Puasa Ramadhan
berikut ini seperti dikutip dari memobee.com.
1. Kicak, Yogyakarta
Di kota keraton Yogyakarta, ada salah satu makanan yang sangat khas dan
cukup populer di bulan Ramadhan. Ia adalah Kicak. Makanan khas ini hanya
bisa dijumpai saat bulan puasa tiba. Biasanya menu makanan ini banyak
dijajakan di daerah Kauman yang merupakan asal muasal makanan ini
dibuat.
Makanan Kicak menggunakan bahan dasar beras ketan. Ketan yang sudah
ditanak kemudian dihaluskan sehingga mirip dengan jadah atau gemblong.
Kemudian dicampur kelapa parut dan potongan buah nangka sebagai
pelengkapnya. Rasa manis dan aroma wangi nangka membuat penganan ini
makin enak. Apalagi penyajiannya dibungkus dengan daun pisang.
Konon Kicak mulai diperkenalkan pada pasar sore pertamakali digelar di
Kauman yaitu pada tahun 1970an. Jika Kicak saat ini dibuat menggunakan
ketan, maka di jaman dahulu, Kicak dibuat dari singkong yang diparut
yang dimasak dan dicampur dengan bahan-bahan lain.
2. Es Kopi Luwak, Lampung Barat
Lampung Barat memang dikenal sebagai daerah penghasil kopi Luwat paling
bermutu, makanya tidak heran jika kopi ini menjadi minuman favorit
masyarakatnya. Di bulan Ramadhan ini, es kopi luwak menjadi menjadi
minuman khas yang disajikan saat berbuka puasa saat bulan Ramadhan.
Mereka meyakini, meminum es kopi luwak dapat mengembalikan stamina
setelah melakukan ibadah puasa. Apalagi jika ditambahkan madu, rasa yang
dihasilkan pun dijamin akan lebih nikmat.
3. Mie Glosor, Bogor
Bukan laksa, toge goreng, atau asinan yang menjadi menu khas berbuka
puasa di Bogor. Bagi daerah yang bertajuk kota hujan itu, ada satu
panganan khas Ramadhan yang cukup populer di kalangan warganya, yakni
mie glosor.
Dalam bahasa Sunda, mie glosor artinya mudah ditelan. Sebab, mie
berwarna kuning cerah itu memiliki tekstur kenyal yang memang mudah
untuk tertelan. Meski populer di Bogor, mie tersebut aslinya berasal
dari Sukabumi.
Biasanya saat Ramadhan tiba, para pedagang mie glosor bakal kebanjiran
pelanggan menjelang berbuka puasa yang memang menjadi salah satu menu
favorit untuk berbuka.
4. Pakat, Tapanuli
Masyarakat Tapanuli punya makanan khas untuk berbuka puasa yang jarang
ditemui dibulan – bulan lainnya. Makanan ini terbuat dari rotan yang
disebut sebagai pakat. Pakat itulah makanan khas yang hanya dapat Anda
jumpai di kota Medan selama bulan Ramadhan.
Makanan ini berasal dari rotan. Namun tentu saja bukan rotan yang biasa
Anda lihat untuk membuat anyaman, karena rotan yang digunakan di sini
adalah rota yang berusia muda. Untuk membuat pakat terbilang sederhana,
rotan – rotan muda yang telah dipotong – potong ukuran 1 centimeter
dibakar diatas tungku selama sekitar 1 jam. Setelah dipastikan masak,
rotan muda dikupas dan diambil bagian dalamnya berwarna putih. Daging
rotan kemudian dipotong – potong berukuran 5 centimeter. Untuk menambah
kenikmatan, rotan muda kemudian dibubuhi dengan santan.
Untuk menikmati makanan ini Anda tidak bisa mendapatkannya di sembarang
tempat, Pakat biasanya hanya dujumpai di Jalan Letda Sujono Medan dengan
harga Rp 8 hingga 10 ribu.
5. Ketan Bintul, Serang
Ketan bintul merupakan makanan khas Ramadhan dari Kota Serang, Banten.
Ketan bintul ini berbahan baku nasi ketan yang dihaluskan, yang
disajikan bersama sepotong daging sapi berikut gulainya. Konon,
kehadiran ketan bintul sebagai menu Ramadhan ini sudah dimulai sejak 15
abad yang lalu, dan dahulu kentan bintul ini menjadi makanan kesukaan
para raja Banten.
Konon menurut cerita dari orang-orang tua terdahulu, ketan bintul
merupakan makanan kegemaran Sultan Maulana Hasanuddin, seorang pangeran
yang menjadi panutan masyarakat kerajaan Banten pada waktu itu.
Padahal makanan ini diketahui adalah makanan khas rakyat biasa. Karena
seorang Sultan memiliki budi pekerti yang tinggi dan selalu menjadi
contoh ahlak dan prilakunya dimata rakyatnya, maka sejak rakyat
mengetahui seorang Sultan juga menyukai ketan bintul, maka sejak itulah
mulai menjadi budaya, bila seseorang berbuka puasa dengan ketan bintul
maka seakan-akan menghargai dan menghormati Sultan.
Karena makanan rakyat, ketan Bintul dijual dengan harya yang sangat
ekonomis. Cukup dengan uang Rp 500, Anda sudah bisa mencicipi tiga
potong ketan bintul. Murah bukan?!
6. Bongko Kopyor, Gresik
Hidangan ini menjadi hidangan khas yang disajikan saat berbuka. Bangka
Kopyor, demikian nama hidangan tersebut, meruapakan kepanjangan dari
bubur nangka dan kelapa kopyor. Menu kuliner spesial ini dibuat
menggunakan bahan baku tepung terigu, buah kelapa, pisang, nangka,
santan kelapa, dan roti tawar.
Selain rasanya yang lezat, hidangan yang di bungkus daun pisang ini
dipercaya berkhasiat memulihkan stamina tubuh, setelah seharian menahan
diri dari lapar dan dahaga karena rasanya manis, legit dan segar.
Bongko Kopyor hingga kini masih menjadi menu spesial yang biasanya hanya
ada di bulan Ramadhan. Khususnya bagi mereka yang tinggal di daerah
Manyar atau wilayah pesisir pantai. Harga yang dipatok untuk makanan ini
juga bervariasi, mulai dari Rp 3000 hingga Rp 5000. Hmm, masih cukup
terjangkau.
7. Sate Susu, Denpasar, Bali
Bergeser ke Indonesia bagian tengah, tepatnya ke kota Denpasar, Bali,
kita akan berjumpa dengan sate susu yang merupakan makanan khas bulan
Ramadhan di sana. Sate susu ini memang terdengar agak nyeleneh, tapi
sesungguhnya sate susu yang terbuat dari payudara sapi ini dipercaya
punya khasiat untuk menambah stamina, seperti minum susu. Untuk menambah
kenikmatannya, sate susu akan dihidangkan bersama sambal plecing.
Untuk mendapatkan satu porsi sate putting susu, Anda harus merogoh kocek
Rp 10 ribu untuk 10 tusuknya yang ukurannya lumayan besar-besar. Sate
ini dipercaya juga dapat memberi tenaga yang cukup bagi yang mengonsumsi
sehingga cocok disantap saat bedug magrib alias buka puasa
8. Sotong Pangkong, Pontianak
Selama Ramadhan, warga Pontianak, Kalimantan Barat selalu menyediakan
Sotong Pangkong sebagai salah satu menu untuk berbuka puasa. Sotong
Pangkong adalah menu olahan cumi kering yang dibakar. Uniknya lagi,
setelah dibakar cumi atau sotong tadi dipukul-pukul dengan palu. Sotong
Pangkong punya rasa yang gurih.
Biasanya panganan ini banyak dijajakan di sepanjang Jalan Merdeka.
Peminatnya pun sangat banyak karena harganya cukup terjangkau.
Satu porsi sotong pangkong dihargai antara 4 hingga 15 ribu rupiah.
Sotong pangkong akan terasa nikmat bila dimakan dengan saos cabe dan
cuka sehingga rasanya lengkap dari manis, asin, gurih dan pedas.
9. Gulai Siput, Tanjungpinang
Gulai siput ini merupakan makanan khas Tanjungpinang, Kepuluan Riau yang
hanya bisa dijumpai di bulan Ramadhan. Menu yang dihidangkan sebagai
lauk saat berbuka puasa ini banyak digemari oleh masyarakat setempat
karena rasanya yang gurih dan lezat. Selain itu, biantang ini juga mudah
ditemukan di sepanjang pesisir pantai.
Makanan ini banyak digemari masyarakat lokal karena rasanya yang enak.
Tak cuma enak, harganya pun terjangkau. Cukup dengan merogoh kocek Rp
5.000, Anda telah dapat menikmati seporsi gulai siput khas Tanjungpinang
yang lezat
10. Gulai Kakuwah, Mokumo, Bengkulu
Jika sebelumnya soal makanan berbuka, di Kabupaten Mukomuko, Provinsi
Bengkulu, ada makanan yang khas dihidangkan saat sahur. Hidangan
tersebut dinamakan Gulai kakuwah. Gulai ini dibuat menggunakan berbagai
jenis ikan laut maupun ikan air tawar. Demikian yang dilansir Antara,
Senin (23/07/2013).
Sesuai dengan namanya, gulai kakuwah dimasak memakai kuah, namun kuahnya
tidak terlalu banyak kuahnya dan tidak terlalu kering, alias sedang.
Meski khas, namun tidak semua warga bisa memasak panganan ini. Pasalnya
untuk membuatnya butuh biaya yang tidak sedikit karena ikan yang
digunakan tidak sembarangan tetapi menengah keatas seperti tenggiri,
gemolo, dan ikan kurau.
Sumber :
http://palingseru.com/11964/10-makanan-yang-bisa-dijumpai-selama-puasa-ramadhanCopyright © Palingseru.com