Social Icons

Pages

Rabu, 26 September 2012

Apa sih minyak goreng terbaik?

 
 
Untuk alasan kesehatan, banyak orang mengganti mentega dengan minyak goreng. Namun, ada banyak pilihan minyak dengan beberapa di antaranya lebih sehat daripada yang lain.
Jadi mana minyak yang terbaik? Berikut dua minyak yang sebaiknya dipilih dan dua minyak yang sebaiknya dilewati, seperti diulas Eatingwell :
Minyak terbaik, diantaranya :
1. Extra-virgin olive oil. Minyak zaitun mengandung lemak tak jenuh tunggal dan penelitian menunjukkan bahwa lemak tak jenuh tunggal membantu menjaga kolesterol jahat tetap rendah dan sebaliknya, meningkatkan kadar kolesterol baik. Selain itu, extra-virgin olive oil juga tinggi antioksidan disebut polifenol untuk kesehatan jantung. Sementara, minyak zaitun, tanpa embel-embel extra virgin, tidak mengandung "bonus" antioksidan. Gunakan minyak ini untuk sayuran kukus, campurkan ke dalam saus salad, dan sedikit pada tumis sayuran.
2. Minyak kanola. Rasa yang netral dan titik asap yang ideal menjadikan minyak kanola pilihan terbaik untuk memanggang dan menumis. Titik asap adalah suatu pertimbangan penting jika Anda berencana memasak di suhu panas setinggi ketika Anda menggoreng atau memanggang. Dengan suhu tinggi, minyak kanola tetap terjaga kandungan nutrisinya dan tidak menyebabkan terbentuknya senyawa yang berpotensi merugikan kesehatan.
Minyak kanola umumnya tidak memiliki banyak antioksidan, seperti halnya minyak zaitun, tetapi tidak memiliki umur simpan yang relatif lama. Selain itu, minyak kanola adalah sumber alfa-linolenat terbaik, ini adalah lemak omega-3 yang dikaitkan dengan kesehatan jantung. Minyak kanola sangat serbaguna; bagus untuk menumis, dressing salad saat memanggang, juga untuk kue.
Minyak yang tidak disarankan, diantaranya :
1. Minyak kedelai. Minyak kedelai dalam labelnya mencantumkan kandungan lemak omega-6. Jenis lemak ini bersaing di tubuh Anda dengan lemak sehat omega-3 (jenis yang bermanfaat bagi jantung dan otak). Banyak ahli gizi mengatakan bahwa orang terlalu banyak mengonsumsi lemak omega-6 dalam pola makan mereka, di mana sebagian besarnya berasal dari makanan olahan. Minyak kedelai biasa digunakan pada salad dressing kemasan, mayones, roti, saus pasta, dan granola bar.
2. Kelapa sawit. Minyak kelapa yang biasa Anda gunakan untuk memasak juga terdapat dalam makanan kemasan. Meskipun kelapa sawit merupakan lemak trans-bebas, atau sekitar setengah dari lemak jenuh, tapi menambahkan sekira 1,5 gram saturated fat untuk setiap 2 sendok makan telah dikaitkan dengan pola makan tinggi lemak jenuh yang berisiko kadar kolesterol tinggi dan peningkatan risiko penyakit jantung.
Meskipun Anda mungkin pernah mendengar bahwa minyak kelapa memiliki efek kolesterol kurang dari minyak tropis lainnya, penelitian tersebut tidak konklusif. Lebih baik Anda memilih produk alami yang mengandung minyak kelapa sawit tanpta tambahan lemak trans.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 

Sample text

Sample Text

Sample Text